Me(nanti) Untuk Pergi

Sederetan tangan yang bicara, perlahan membisu. Bungkam dalam kesibukan satu per satu. Sementara aku terus mengamati dan larut dalam renungan yang tak rampung. Mengabadikan kata dalam rupa yang lama namun baru bisa direalisasikan.
Akan ada pe(nanti)an yang akan meminta kita untuk pergi, dan tidak tahu pasti kapan kembali. Sebab masa yang telah ditetapkan seakan meminta kita untuk berdiam lama. Meminta kita untuk menabung rasa, rindu dan melanjutkan anyaman asa yang kemarin.
Biarlah ke(pergi)an kita menjadi ketetapanNya. Nikmati masa yang tersisa, sebab nanti setelah disana takkan mudah untuk berlabuh di tanah yang kita tempati, kini.
Wa ila rabbika farghob
Keep tawadhu
Ruas Malam, 18-08-2017
Ruas Malam, 18-08-2017
Comments