Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2017

Sepasang Senyuman

Malam bukan jenaka, namun ada saja tawa yang terdampar di spasi kata. Bukan sesuatu yang disengaja, namun jemari mengejanya begitu saja. Kami bukan makhluk puitis tuan, hanya saja sedang belajar membaca makna implisit, yang ternyata begitu sulit. Kata memang bukan senjata. Iya, senjata yang kutahu adalah doa. Namun, mereka bilang senjata penulis adalah kata. Apakah tuan seiya dengan mereka? Kami terkesan bersinestesia. Renungkan saja, tangan seakan melihat. Padahal, ada sepasang mata yang jernih dicipta untuk mengamati sekeliling kita. Dan mata seakan merasa, padahal jelas indera pengecap, pun jelas telah dicipta. Semisal senyuman yang dibaca, lewat sepasang emoticon biasa. Bukankah ia juga telah dibaca oleh mata? Padahal seharusnya adalah dibaca lisan kita. 07 September 2017 Wa ila rabbika farghob Keep tawadhu -Juniar Sinaga-

HarLah SM-3T, 6 Tahun

Kilas Balik S ulit untuk memulai cerita ini darimana. Aku mengenalimu sejak masih di titik akhir perampungan tugas akhir. Walaupun belum mengenal dari keseluruhan sisi. Mencari informasi tentangmu terus menerus adalah bentuk keseriusanku untuk menjadi bagian darimu kala itu. Bahkan, rasa segan yang menebal, sedikit kukikis waktu itu agar berani bertanya kepada dosen pembimbing. Bahkan, sempat juga aku meminta petuah sebelum "memilihmu'.  Aku bak seseorang yang sedang 'jatuh cinta', karena tak ingin melewatkan kabar tentangmu. M emasuki akhir tahun 2012, aku rampung menyelesaikan satu amanah. Tinggal pengukuhan sebentuk wisuda yang kutunggu, dan selanjutnya akan dilaksanakan di tahun 2013. Di tahun itu pula, kabar tentangmu berhembus ke setiap penjuru. Aku menggebu, tak sabar ingin menjadi bagian dari dirimu. Namun, ada buncah yang sulit untuk ditepis. engkau tahu kenapa? Sebab aku masih harus meminta restu kepada keluargaku. Memilih bersamamu memang hak pr

Puisi

Aroma syahdu rebak di teras pagi. Menyalakan raga yang padam dalam malam. Mekar sepasang tunas yang picing. Dibasuh teduh berlanjut pada simpuh di geladak yang menggigil. Doa memecah bening yang bersembunyi di sudut sayu. Pekanbaru, 11 Dzulhijjah 1438 H/2 September 2017 Wa ila rabbika farghob Keep tawadhu -Juniar Sinaga-