A ku lupa kapan pers isnya bersua denganmu Kak. Aku hanya mengingat bahwa kita dipertemukan lewat lingkaran cinta yang pada akhirnya membuat kita layaknya adik kakak. Jumlah kita tak ramai kala itu. Namun momen setiap pekannya adalah hal yang selalu kita nantikan. Terkadang, saat jadwal pertemuan itu telah tiba, banyak godaan yang menghampiri kita. Namun semuanya kita lewati karena saling menguatkan, saling mendoakan dan mendukung. Apalagi kala itu kita ibarat 'tukang ojek' dalam dalam lingkaran itu. Menjemput mereka yang jika kadang terkendala bepergian karena suami mereka ada kerja. Kita asyik-asyik aja dengan tugas itu. Tak mengenal jarak. Malah kadang bertanya dan menawarkan jasa. Usia kita hanya beda satu tahun. Hal itu yang tidak pernah menjadi masalah bagi kita. Kadang kita sharing, saling berbagi, bercerita tentang kendala dan masalah lalu mencari solusi. Aku masih ingat kala itu, saat bermain-main ke rumahmu Kak. Bertemu adik bungsumu yang sering kakak ceritakan di li
Sumber: Doc. Pernikahan 2019 A da beragam hal yang tidak bisa kita prediksi. Semuanya hadir di luar perencanaan dan dugaan kita. Semuanya muncul bukan karena skenario kita. Walau sebenarnya hal itu sudah sesuatu yang telah pasti karena telah tertulis di Lauh Mahfuz, namun tetap dirahasiakan oleh-Nya. Kerahasiaan itulah yang menjadikannya layaknya sebuah kejutan bagi kita. Adalah cinta, yang menjadi salah satunya. Cinta yang kumaksud tentu saja tentang cinta yang halal. Jodoh itu pasti, entah itu di dunia atau di akhirat. Dan kehadiran jodoh itulah salah satu yang seakan menjadi kejutan bagiku. Aku bertemu dengannya di tahun 2014. Itu untuk pertama kalinya. Aku belum mengenalinya sama sekali. Hanya tahu namanya, itupun tidak begitu hafal. Jangan suruh aku membayangkan wajahnya, sebab rupanya memang tak terbayangkan sedikit pun olehku. Aku berkenan diakrabi sebab kami berada dalam satu wadah perjuangan yang satu. Saat pertama kali berkomunikasi melalui media sosial saja aku ketakutan. Se