Saya lupa tahun berapa persisnya menempa papan tulis kecil ini. Namun yang jelas papan tulis kecil ini dibuat dengan jalan pikiran agar pas pergi 'melapak', bisa dimanfaatkan untuk mengajar anak-anak. Jadi pas sebagian anak-anak sedang membaca buku, sebagiannya lagi belajar, entah itu berhitung ataupun menuliskan huruf di papan tulis itu. 'Melapak' bukan tugas utama saya. Dilakoni di luar tugas wajib yang dilakukan sehari-hari. Namun kegiatan itu menjadi salah satu upaya untuk mendekatkan anak-anak dengan buku. Jika saya ditanya, sudahkah tampak manfaatnya? Jawabannya belum. Karena zaman sekarang gawai memang lebih menarik dibandingkan buku. Akan tetapi ini bukan generalisasi. Ada orang yang candu dengan buku, namun bukan berarti tak menggunakan gawai. Ia masih dapat mengontrol diri dalam menggunakan gawai. Nah, kalau anak-anak yang biasa datang di lapak yang pernah dilakukan, itu didominasi jenjang sekolah dasar. Itulah mungkin salah satu alasan mengapa dampaknya belum...
Menulis adalah caraku mengabadikan hidup; Karena yang terucap akan sirna, namun yang tertulis akan abadi. "Scripta Manent Verba Volant"